Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Disini tempat komunitas para banker bermotor
 
IndeksPortalGalleryPencarianLatest imagesPendaftaranLogin

 

 Salah Kaprah Ban Basah...

Go down 
PengirimMessage
arul
kopral RBC
kopral RBC
arul


Male
Jumlah posting : 39
Age : 39
Lokasi : Jl. Raden Saleh No.8, Jakarta, Indonesia
Registration date : 11.03.09

Salah Kaprah Ban Basah... Empty
PostSubyek: Salah Kaprah Ban Basah...   Salah Kaprah Ban Basah... Icon_minitime2nd April 2009, 10:16 am

Musim hujan banyak yang kalang kabut melacak ban yang bagus melibas air. Akhirnya banyak yang salah kaprah dan buang duit untuk beli ban basah. “Padahal produsen ban nasional bikin ban sudah menyesuaikan kondisi jalan dan iklim Indonesia,” tegas Yulfahmi, bos departemen Technical Production PT Gajah Tunggal (GT)-produsen IRC.

“Biasanya saat memproduksi sudah diperhitungkan, ban yang dikeluarkan harus bisa dipakai saat kondisi jalan basah atau kering. Apalagi ban yang kami produksi dipakai untuk motor standar pabrikan motor,” jelas Yulfahmi.

Lalu, ban seperti apa yang kira-kira cocok untuk kondisi jalan basah. Jawabnya jelas, semua ban yang mempunyai alur coakan alias pattern groove cocok untuk melindas jalan basah. “Sebab groove tadi sebagai jalur air. Fungsinya memecah genangan air sehingga bagian yang menonjol bisa mencengkram aspal,” lanjut pria berkacamata ini.

Yang penting, mana yang terbaik bisa membuang air. Sekali lagi Yulfahmi menegaskan, sebetulnya yang paling bagus ban orisinil bawaan motor. “Sebab sudah diperhitungkan dengan berat dan power motor. Baik diameter mau pun lebar tapak sudah disesuaikan kebutuhan,” terang pria akrab disapa Yul itu.

Pertanyaannya, mana lebih baik, ban dengan banyak coakan alias groove rapat, atau tidak? Secara teknis, makin banyak coakan, ban kian cepat membuang air. Namun, risikonya, bagian permukaan ban yang menempel ke aspal pun jadi berkurang. Akibatnya cengkraman ke jalan tidak maksimal.

“Sebenarnya sulit dihitung secara matematis. Misalnya, berapa persen yang permukaan coakan dibanding yang rata, tidak menentukan mana yang lebih menggigit di jalan tergenang air. Tapi jelas, di jalan yang lebih banyak genangan airnya, butuh ban yang lebih rapat groove-nya,” papar Yul.

Kesimpulannya, selama ban masih punya coakan untuk membuang air, bisa dipakai di jalan basah.

RISIKO GROOVE RAPAT DAN RENGGANG

Makin rapat groove makin baik membuang air di jalan tergenang. Sebaliknya, yang renggang telat memecah genangan air. Tapi, coakan rapat atau renggang juga berisiko. “Ini menyangkut umur ban,” ungkap Yulfahmi.

Jika groove rapat, permukaan ban yang bersinggungan dengan aspal semakin sedikit. Artinya, beban yang ditanggung jadi lebih berat. Akibatnya gesekan akan lebih cepat menggerus kompon ban. Umur ban jadi lebih singkat.

COAKAN HINGGA PINGGIR

Masih ada lagi debat soal coakan di bibir ban. Ada ban yang punya pattern sampai bibir, ada juga yang tidak. Tapi jangan menghakimi ban yang tidak ‘dicoak’ sampai bibirnya tidak bagus.

Semua sudah dianalisa saat didesain. Terutama kemampuan sudut kemiringan ban. “Biasanya, meski miring saat manuver, tidak sampai habis sisi bibir ban. Masih tersisa sekitar 1 centimeter. Nah, biasanya sampai jarak itu produsen membuat coakan,” jelas Willianto Husada, dari produsen ban Indo Tire.
Kembali Ke Atas Go down
 
Salah Kaprah Ban Basah...
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: UMUM :: Informasi-
Navigasi: